Mzm 90:12:
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”.
Salah satu ayat terkenal dalam Bible adalah bagian yang menjadi bacaan kita pada post ini. Bagian ini ditulis oleh Musa ketika usianya sudah uzur. Dari pengalaman panjang bersama dengan Tuhan, ia bergumul dengan waktu yang terbuang.
Puluhan tahun, ya, ada puluhan tahun Musa “silent”, lari dari kehidupan yang seharusnya, bersembunyi di dalam ketakutannya, hingga tenaganya berkurang barulah ia eksodus dari persembunyiannya, bak bayi tua yang belajar merangkak.
Hanya 40 tahun atau 1/4 hidupnya ia pakai dengan berfungsi baik, itulah dalam perenungannya, ia melihat ke belakang dan menyesali hari yang telah terbuang. Banyak yang bisa kita lakukan, banyak yang bisa kita ubah, waktu pergi dengan cepat dan penyesalan datang menghampiri.
Apa yang dicari manusia?
Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, “Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu.”
Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.
“Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja. “Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.
Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku.
Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya.
Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, “Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta.”
Cintailah hidup, cintailah Tuhan, sesamamu, alam ini dan semua yang engkau jumpai. Berdoalah, ajarlah aku menghitung berapa hari dan tahun yang telah kupakai untuk mencintai dan membagi hidup kepada saudaraku dan sesamaku.