image

Amsal 20:1

Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.

Minuman keras, nama ini tidak asing di telinga kita, ia bisa menjadi menjadi teman, namun juga bisa menjadi musuh.  Minuman keras memiliki  dampak positif dan negatif.  Apabila diminum dengan takaran yang normal akan berdampak positif, contohnya, wine, beer, arak, minuman keras ini bisa mempercantik kulit, menyehatkan jantung, dan mengurangi penyakit (coba klik google dan search “dampak positif alkohol”‘ kemudian cari berita dari “Merdeka.com”.). Tentu pada takaran yang tepat.

Dalam bacaan kita, maksud Salomo bukan pada minuman kerasnya, melainkan pribadi yang meminumnya. Saya istilahkan saja, “pemabuk”.  Pemabuk adalah pribadi yang menginginkan dan membuka dirinya terhadap kemabukan atau kecanduan terhadap minuman keras, sehingga ia akan meminumnya melebihi kadar yang seharusnya.  Ada resiko besar di sini, yaitu, mereka akan ribut, mencemooh, dan surat Efesus menulisnya,  “meningkatkan hawa nafsu”.

Ketika seorang dikendalikan hawa nafsu, maka kejahatan yang akan muncul, Salomo bahkan menegur para raja,”Minum anggur dan ketagihan minuman keras, tidak pantas bagi penguasa. Sebab, apabila raja minum minuman keras, ia lupa akan hukum dan tidak menghiraukan hak orang lemah” (Amsal 31:4-5, BIS).

Bukan hanya merugikan orang lain, tetapi lebih lagi diri kita, selain hubungan kita dengan Tuhan dan manusia menjadi rusak, kesehatan kita pun menjadi masalah.  Lihat saja postingan video dan gambar di bawah ini,

image  image

Semoga posting ini menjadi bahan perenungan yang bisa kita bagikan kepada orang yang tepat, banyak penyesalan yang akan datang apabila tidak segera dibenahi.  Teman saya yang sakit, menyesal akan hal ini, ia telah membuang begitu banyak waktu untuk berbuat banyak hal yang baik.  Ia menyesal menjadi peribut, dihindari orang dan keluarga, dan saat ini lever dan paru-parunya telah rusak.