Nats : Mazmur 46:1-4
Tema : Allah Kota Benteng Kita
Dalam kisah perang Sun Tzu. Mengalahkan penjaga perbatasan dan prajurit musuh adalah dengan cara meniupkan seruling, memainkan kecapi lagu daerah lawan agar mereka lengah karena mengingat kampung halaman mereka. Jika mereka mengingat dan rindu kampung halaman maka semangat mereka turun dan akan kalah berperang.
Manusia mudah lelah dan bosan. hidup penuh dinamika, kesetiaanpun tidak terjamin dan manusia itu rapuh secara emosional. Beda dengan Allah kita!!
1. Allah itu besar dan Hebat
Bani Korah atau pelayan-pelayan Tuhan yang setia ini, penjaga pintu kemah Tuhan menyanyikan mazmur pengakuan bahwa Allah itu sangat besar. Mereka katakan, Allah tempat perlindungan dan kekuatan.
Tentu saja ini merupakan pengakuan dari pengenalan mereka terhadap kasih Allah yang mereka rasakan selama ini. Secara teologis, Allah memang dikenal sebagai sosok yang tidak dapat dijelaskan bukan karena Ia membingungkan, tetapi karena keterbatasan manusia ketika mau menjelaskan Allah yang terlampau besar.
Ayat 3 dan 4 mengatakan, selain besar, Dia Allah yang tidak berubah. Apa pun, Dia tidak pernah berubah dan tidak perlu Dia berubah. Ia tidak membutuhkan sebuah transformasi dari yang buruk menjadi baik. Dari yang kurang kuasa dan mengalami peningkatan kuasa. Ia SEMPURNA pada diri-Nya. Bahkan MAHA atau TERTINGGI. Sumber dari iman dan akal budi.
Beda dengan kita yang membutuhkan latihan disiplin rohani setiap hari. Membaca Firman agar hidup kita memiliki panduan. Memohon Roh Kudus agar langkah kita tepat dalam melaksanakan Firman Tuhan.
Jadi sudah benar ketika bani Korah mengatakan, “Dialah penolong, Dialah pelindung”, karena tidak ada tempat yang paling aman ketika kita dalam penyertaan yang MAHA itu.
Ilustrasi :
Pada abad ke-16 ada sebuah kisah tentang percakapan penuh selidik antara seorang pemuda yang ambisius dengan seorang kristiani yang saleh bernama St. Philip Neri. Sang pemuda berkata kepadanya dengan semangat, “Orangtua saya akhirnya menyetujui rencana saya untuk masuk sekolah hukum!” Philip hanya menanggapinya dengan sebuah pertanyaan, “Lalu bagaimana?”
Ia menjawab, “Lalu saya akan menjadi seorang ahli hukum!” “Lalu?” kejar Philip. “Lalu saya akan mendapatkan banyak uang, membeli sebuah rumah pedesaan, membeli kereta dan kuda-kuda, menikahi seorang wanita cantik, dan menjalani hidup yang menyenangkan!” jawabnya.
Lagi-lagi Philip bertanya, “Lalu?” “Lalu ….” Untuk pertama kalinya pemuda itu mulai merenungkan tentang kematian dan kekekalan. Ia menyadari bahwa ternyata ia tidak melibatkan Allah dalam rencana-rencananya, dan membangun hidupnya di atas nilai-nilai yang fana.
“Kalau materi mengubah kita maka wajah kita menjadi wajah dunia. Tetapi kalau Firman mengubah kita, wajah kita menjadi wajah Kristus.
Saudara, Kita tidak perlu mencari di luar sana yang hebat untuk membuat kita makin kuat dan aman. Yang bisa membuat kita merasa aman dan kuat sudah ada di sini, di hati kita. Yaitu Allah yang hebat.
Ilustrasi :
Selama Perang Dunia II, Harry Truman diangkat menjadi Presiden Amerika Serikat setelah Franklin Delano Roosevelt meninggal. Truman mengatakan bahwa ia merasa ada beban yang sangat berat dijatuhkan di atas pundaknya. Karenanya ia meminta orang-orang berdoa untuknya. Dikatakan pula bahwa rekan lamanya, Sam Rayburn, berusaha membantunya menjadi orang yang rendah hati dengan berkata, “Orang-orang akan berkata betapa hebatnya kau, Harry, tetapi kita berdua tahu bahwa kau sebenarnya tidak hebat.” Allah yang hebat!
2. Kebesaran dan Kehebatan-Nya sungguh Terbukti
Ada falsafah yang mengatakan bahwa, “pengalaman adalah guru yang baik”. Inilah yang dialami oleh Bani Korah. Mereka punya segudang pengalaman bersama Tuhan. Dalam kesetiaannya pada Allah akan membuat mereka melihat campur tangan Allah dalam hidup mereka.
Orang-orang setia akan melihat bukti pemeliharaan TUHAN.
Bukan hanya itu, lebih jauh adalah kekonsistenan Allah terhadap orang setia pada Dia. Sejarah masa lampau dipelajari oleh bani Korah, dan mereka melihat janji Allah tetap berlaku pada mereka yang berserah pada Dia. Allah tidak pernah ingkar janji!!
Terhadap Daud, terhadap Samuel, Terhadap Abraham dan mereka yang mau menaklukkan hidup mereka dalam tangan dan rencana Allah. Engkau dan saya akan melihat bukti penyertaan Tuhan.
Ilustrasi Video : “Peter” – Donghaeng.com
Ada ajaran yang bernama: Deisme. Ajaran yang mengajarkan bahwa Allah setelah menciptakan dunia ini, Ia kemudian meninggalkan dunia ini alias tidak peduli lagi. Dunia ini jalan secara makanis. Ajaran ini keliru, Alkitab dan iman kita melihatnya terbalik.
Dalam penderitaan yang terdalam saat Ia Allah akan disalib, bahkan ketika Ia bangkit dan akan naik, Ia tetap mengirim Roh Kudus untuk beserta dengan kita. Allah terbukti sebagai Allah yang tidak akan meninggalkan kita sendirian.