Nats : Kisah Para Rasul 4:32-34 Pendahuluan albert_schweitzer

Di akhir abad 19 ada seorang anak orang kaya dan anak seorang miskin yang hidup di daerah yang sama. Sang anak orang kaya itu selalu mengenakan pakaian-pakaian bagus dan mahal, tinggal di rumah yang sangat bagus dan memiliki banyak makanan yang sangat bergizi. Sedangkan si anak miskin itu selalu mengenakan pakaian sederhana, di rumah yang sangat sederhana dan kadang-kadang tidak memiliki makanan yang cukup. Suatu hari kedua anak itu bermain bersama dan terjadi perkelahian yang kemudian dimenangkan oleh anak yang kaya. Si anak itu miskin bangkit dan membersihkan debu dari tubuh dan pakaiannya, dan berkata “kalau saya bisa makan seperti makanan yang kamu makan, saya juga pasti bisa menang.” Lalu kemudian anak miskin itu pergi meninggalkan anak kaya itu. Anak kaya itu terdiam dan terkejut dengan apa yang ia dengar, hatinya tertusuk karena dia tahu apa yang dikatakan anak itu ada benarnya. Anak orang kaya itu tidak pernah melupakan pengalaman hari itu, dan sejak hari itu ia mengubah sikap dan gaya hidupnya, ia menolak semua pencitraan anak emas oleh karena ia anak orang kaya. Dia dengan sengaja mencoba merasakan penderitaan orang miskin. Keluarganya sering merasa malu dengan apa yang ia pakai, tapi anak itu tidak pernah merasa malu dengan apa yang dia pakai. Anak itu tidak pernah lagi membanggakan kekayaan orangtuanya atau menggunakan kekayaannya walau pun keluarganya sering memaksanyan untuk menggunakannya. Sejarah tidak mencatat nama anak miskin yang bertengkar dengan anak orang kaya ini, namun sejarah mencatat nama, karya dan keputusan anak orang kaya yang punya belas kasihan pada orang miskin ini. Sejarah mencatat namanya, Albert Schweitzer yang lahir di Jerman, 14 Januari 1875 dan meninggal 4 September 1965. Ketika ia telah mencapai gelar tertinggi di beberapa bidang sekaligus, menjadi seorang ahli fisika, filsuf, teolog dan dokter kelas dunia. Komitmennya adalah untuk memperhatikan dan mengasihi orang miskin dan hal itu tidak terbendung. Justru ketika ia telah mencapai puncak aktualisasi dirinya, Albert Schweitzer memutuskan untuk melayani orang-orang miskin di Afrika sebagai pendeta dan dokter misionaris. Apa yang dilakukan Albert Schweitzer ini adalah tindakan yang sama dengan yang dilakukan oleh Jemaat Mula-Mula. Mengapa mereka dapat melakukan hal itu?

Isi

Memahami bahwa Anugerah bukan Hak mereka, tetapi kewajiban yang harus dibagi (34) Saudara, setiap kali bicara tentang kemurahan hati dan cinta bagi orang miskin, gereja selalu mengacu kepada gereja mula-mula. Karena setelah gereja mula-mula, gereja memiliki banyak sejarah hitam, baik itu perdebatan, perpecahan bahkan permusuhan. Tidak sedikit gereja yang mementingkan dirinya dan tidak mau tahu kondisi yang terjadi di sekitarnya! Padahal gereja merupakan bukti kehadiran Yesus di tengah-tengah dunia ini. Gereja terjadi karena semangat PASKAH, namun realita seringkali bicara bahwa orang-orang Kristen masih belum bangkit ketika Kristus telah bangkit! Masih banyak orang Kristen yang masih mati dan menikmati kuburan. Rohaninya mati!

Jemaat mula-mula adalah kumpulan orang Kristen yang memahami dengan sungguh-sungguh makna kebangkitan Yesus. dan hal tersebut menjadi inti kehidupan mereka bersama-sama. Apa yang dilakukan mereka ketika mereka memaknai Paskah? Ayat 34: “mereka menjual harta milik mereka dan membagikan kepada yang miskin”. Saudara, Tindakan ini dilakukan dengan sukacita bukan dengan paksaan saudara! Anehnya, ayat 34 awal mengatakan, “tidak seorangpun yang kekurangan”. Memberi tapi tidak kekurangan, sebaliknya ada yang menyimpan tetapi kekurangan.

Ilustrasi : Tahun 1976, pada hari PASKAH di West Palm Beach Florida, seorang wanita bernama Ny.Bertha Adams berumur 71 tahun ditemukan meninggal sendirian dikediamannya. Laporan pihak berwajib berbunyi: Penyebab kematian-Kekurangan gizi. Setelah menjadi semakin kurus kering dengan bobot 25 kilo, ia tidak dapat hidup lebih lama lagi. Ketika pihak berwenang negara bagian melakukan penyelidikan pendahuluan di tempat tinggalnya, mereka menemukan sesuatu yang nyaris seperti “kandang babi….tempat kotor terbesar yang bisa Anda bayangkan”. Seorang inspektur senior menyatakan bahwa ia tidak pernah melihat rumah tinggal yang lebih tidak teratur daripada rumah itu. Wanitaitu menurut laporan selalu meminta-minta makanan dari tetangga-tetangganya dan baju-baju yang dimilikinya ia dapatkan dari bala keselamatan. Dari seluruh penampilan luar ia orang yang tidak memiliki apa-apa. saudara, di tengah kekacauan barang-barang, ditemukan dua kunci yang menuntun para petugas ke kotak-kotak penyimpanan barang. Petugas menemukan dua kotak yang berisi. Kotak pertama: lebih dari tujuh ratus sertifikat saham AT&T , plus ratusan sertifikat, surat obligasi, dan surat-surat berharga lainnya, juga ada simpanan uang tunai sebesar 200.000 dollar (tahun 1976-kurs sekarang 13.000X200.000)….Kotak kedua: tidak berisi sertifikat apapun, tetapi terdapat uang tunai 600.000 dolar. Total isi dua kotak kurang lebih bernilai 1000.000 dollar. ———————————————————————————————

Jemaat mula-mula tidak memiliki 1000.000 juta dollar, tetapi mereka bersepakat melakukan tindakan kasih dengan saling berbagi. Sederhana alasannya, yakni, ITULAH YANG DILAKUKAN YESUS! Kebangkitan Yesus adalah sebuah pernyataan bahwa PEMBERIAN DIRI menghasilkan KEMENANGAN. Menyalibkan diri akan berakhir dengan KEBANGKITAN diri.

Pandangan inilah yang mungkin dimiliki jemaat mula-mula. Mereka sama dengan kita, tidak terlalu banyak memahami teologia, tetapi mereka memiliki KEHENDAK untuk meneladani YESUS! Yesus yang selalu berbagi dan membagi apa yang dimiliki-Nya untuk mereka yang terbuang. Bagi mereka yang MISKIN secara ROHANI dan JASMANI.

Saudara tahu mengapa GEREJA di katakan GEREJA? Sebab GEREJA dari kata EKKLESIA yaitu, dipanggil keluar untuk memanggil keluar! Kita dipanggil untuk peduli sekitar kita dan memanggil mereka keluar dari “kebodohan dunia” ini. Paskah bukan merayakan kebangkitan dengan seremonial, tetapi seharusnya dengan KEPEDULIAN terhadap mereka yang membutuhkan bantuan Masalahnya: Apa yang dapat kita lakukan sebagai jemaat?

Panti asuhan Panti Werdha gereja memiliki kas diakonia, kita bisa menghubungi gereja dan akan disalurkan kepada yang butuh.

Penutup Ilustrasi : Kisah Nyata di India, “A Cup of Tea” – bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=NBAGTnrqtdo