Nats : Yohanes 20:19-23; Yohanes 10:11&14
Pendahuluan
Saudara, Hari ini orang yang takut akan kehidupan sudah terlalu banyak. Takut apa? Macam-macam. Ketakutan merupakan hal yang lahir dari kondisi kecemasan kita akan hal-hal tertentu.
Ilustrasi : Beberapa waktu yang lalu ketika melayani sebuah sekolah di Salib Putih Salatiga. Seorang anak duduk di depan, sepanjang pelayan ia begitu antusias, tetapi ketika ayah dan ibunya mengintipnya dari celah pintu, wajahnya berubah dan tubuhnya kelihatan mengerucut tidak percaya diri. Setelah semua selesai, saya bertanya kepada seorang pembimmbing rohani sekolah, jawabnya,”ia takut setiap kali melihat sang ayah, WAKTU KECIL setiap kali ayahnya marah, maka anak ini dikunci di kamar mandi dengan lampu yang dipadamkan.
ISI
Bukankah kondisi murid-murid Yesus sama berada dalam kecemasan dan ketakutan? Ayat yang kita baca menuliskan kondisi mereka akibat tekanan psikologis yang hebat.
Ayat 19 mencatat, mereka semua berkumpul di malam hari bersama-sama menikmati rasa takut itu. Mereka berkumpul karena takut sendirian, dan mengunci pintu dan tentunya mereka bersembunyi di dalam dengan perasaan campur aduk. Tidak dapat dibayangkan bagaimana wajah mereka menghadapi hari-hari yang mereka lewati.
(http://www.apakabardunia.com; Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT (Emotional Freedom Techniques) untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa. Pakar EFT yang bernama Dr. Felicy tersebut mengambil sampel darah seorang pasien bernama Rebecca, kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer.
Kondisi darah manusia saat takut : sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat dan terlihat berjauhan. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut. Kondisi darah saat merasa takut,Sel darah bergerak tidak beraturan dan berjauhan dengan sangat cepat
Kondisi darah manusia saat dekat dengan Tuhan (atau berdoa) : Kondisi darah saat berdoa,Timbul substansi putih berkilauan, darah bergerak pelan dan sangat teratur. Cairan darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini.
Apa yang dibutuhkan manusia ketika merasa takut? Jawabanya adalah “SEBUAH PEGANGAN”
“Kita mengingat sebuah kalimat Yesus dalam bacaan kita tadi. “AKULAH GEMBALA YANG BAIK”. Gembala yang baik itu tidak pernah meninggalkan domba-bomba-Nya dalam ketakutan dan kesendirian.
• Dalam Alkitab, Yesus tidak satu kalipun menjanjikan bahwa “Believe in God” menjadikan kita terbebas dari rasa takut. Tetapi janji-Nya adalah Ia tidak pernah akan meninggalkan kita.
Orang Israel pernah belajar mengenai masalah percaya! Mereka dikeluarkan dari Mesir, mereka dikejar dan Allah membiarkan mereka takut dan kuatir, namun apa yang terjadi, mereka melihat Allah hadir membelah laut Teberau dan menyatakan diri bahwa Allah berada di pihak anak-anak-Nya.
• Maka ketika murid-murid-Nya takut, apa yang terjadi?
Ia muncul di tengah-tengah mereka! Dengan kalimat pertama yang MANIS sekali : Damai Sejahtera bagi kamu! Bukankah itu yang saudara juga mau dengar?
IMPLIKASI
Walaupun kita tidak memiliki ketakutan seperti murid-murid Yesus, tetapi saya yakin bahwa setiap kita punya kecemasan dan ketakutan.
Damai sejahtera bagi kamu! Ayat 20 : Kondisi ketakutan berbalik 180 menjadi bersukacita! Saya teringat ketika badai gelombang menghantam perahu para murid. Semua takut tenggelam dan mati, Yesus pun muncul dan mengatakan “mengapa kamu takut?” Kondisi pun berbalik menjadi 180, di sana lahir sukacita yang besar!
Ilustrasi :
Suatu ketika, terbentuklah janin dua anak laki-laki kembar. Minggu-minggu berlalu dan dan kedua anak kembar itu tumbuh. Ketika kesadaran mereka tumbuh, mereka tertawa gembira: “Bukankah luar biasa bahwa kita telah terbentuk? Bukankah luar biasa kita hidup?’
Bersama-sama mereka menjelajahi dunianya. Ketika mereka menemukan tali ibunya yang memberi mereka hidup, mereka bernyanyi ria. Namun kedua anak itu merasakan mereka berubah.
“Apa artinya ini?” Tanya yang satu.
“Ini berarti keberadaan kita di dunia ini akan berakhir.” Kata yang lain.
“Tetapi aku tak mau pergi,” kata yang satu. “Aku ingin terus berada di sini.”
“Kita tak ada pilihan,” kata yang lain.
“Tetapi barangkali ada kehidupan setelah kelahiran.”
“Tetapi bagaimana mungkin?” Sanggah yang lain.
“Kita akan lepas dari tali kehidupan kita dan bagaimana mungkin hidup tanpa itu? Selain itu, orang lain sebelum kita tak ada yang kembali memberi tahu kita bahwa ada kehidupan setelah kelahiran. Tidak, ini adalah suatu akhir. Mungkin tak ada ibu sama sekali.”
“Tetapi harus ada,” bantah yang lain. “Bagaimana kita bisa berada di sini? Bagaimana kita bisa hidup?”
“Pernahkah kita melihat ibu kita?” Tanya yang satunya lagi. “Mungkin dia hanya ada di pikiran kita. Mungkin kita dibentuk oleh gagasan membuat kita kelihatannya baik.”
Maka hari-hari terakhir di dalam rahim itu dipenuhi berbagai pertanyaan dan kecemasan. Akhirnya, waktu kelahiran tiba. Ketika anak kembar itu keluar dari dunianya, mereka membuka mata dan berteriak dengan riang – karena yang dilihatnya melebihi impian terindah mereka, dilihatnya wajah ibunya yang tersenyum
-Melapaskan diri dari ketakutan tidak dibutuhkan kekuatan yang besar Saudara! Hanya IMAN SEBESAR BIJI SESAWI. Seperti apa BIJI SESAWI? Iman untuk percaya bahwa Ia GEMBALA YANG BAIK TIDAK PERNAH MENINGGALKAN KITA!
APLIKASI
LIHATLAH TUHAN DENGAN HATI yang percaya bahwa Ia ada dan tidak meninggalkan kita!
Seorang Pfofessor yang berada di penghujung hidup : He was there and He is there