“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22

Unknown
Pendahuluan
Zaman kita adalah zaman era globalisasi atau dunia yang sempit. Sehingga tidak terlihat “skat” budaya. Percampuran budaya yang sangat kental memberikan warna yang makin hari makin suram. Bukan mengarah ke hal yang lebih baik. Sebenarnya dari jaman dahulu terjadi degradasi budaya. Sehingga apa yang Paulus katakan?

Isi

Jauhilah Nafsu orang muda…..
Di sini Paulus bicara hal yang pada umumnya. Pada umumnya pemuda memiliki karakter dan pribadi yang masih terombang-ambing dalam nafsu. Nafsu sendiri artinya luas, bisa dikatakan keinginan melakukan hal-hal/atau mencontoh sifat keduaniawian.
Paulus tidak ingin pemuda Kristen menjadi sama seperti dunia melainkan sama seperti Yesus.
Itulah sebabnya dalam bahasa dunia, “be your self-bagi kita “jadilah serupa Yesus”.

KEJARLAH …….Keadilan, Kasih dan damai….

Hidup pemuda memiliki tujuan yaitu “menjadi terang”. dengan apa? mengejar semuah hal yang baik. katika Paulus katakan “kejarlah” maka hal baik itu berarti bisa berlalu dari kita.
Ilustrasi :
Seperdelapan luas bumi telah dikuasainya, hingga sampai mendekati India. Pada waktu ia akan menaklukan negeri itu, ketika ia sedang menyeberangi sungai Hindustan, suatu malam ia di hinggapi dan di gigit seekor nyamuk kecil. Namun akibatnya fatal, raja Iskandar Zulkarnaen jatuh sakit, menderita demam yang hebat. Nyamuk yang mengigitnya itu telah membawa benih penyakit malaria.

Dari hari ke hari raja Iskandar Zulkarnaen penyakitnya makin bertambah parah. Ketika merasa ajalnya sudah dekat, ia memanggil orang kepercayaannya.

“Wahai para pemimpin prajurit dan para sahabatku, jika nanti aku meninggal dunia, masukkanlah jenazahku ke dalam peti mati dan buatlah lubang pada kedua sisi peti, kemudian julurkan kedua tanganku keluar melalui lubang itu. Tempatkan peti matiku ke dalam sebuah kereta jenazah yang terbuka, dan araklah kereta itu kembali ke Mecedonia dengan perlahan-lahan. Agar bangsa-bangsa yang pernah kita taklukkan di sepanjang perjalanan dapat menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa Iskandar yang Agung, yang perkasa, yang selalu menang perang, pada waktu matinya tidak membawa apa-apa. Tak sebungkah emas pun digenggamnya dari harta rampasan yang begitu banyak. Agar para raja, para penguasa, dan para panglima sesudahku kelak tidak akan sombong dengan kekuasaan mereka. Sebab, ternyata ujung semua kebesaran serta keagungan adalah kematian, dan tidak berdaya untuk menghindarinya.”

Kisah di atas adalah telat mengerti arti hidup yang sejati! Maka Paulus katakan “kejarlah” – Tampaknya ayat ini meresponi Pengkhotbah 12:1 : “Ingatlah penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari yang malang bagimu”.

Pemuda harus memiliki kasih, ketulusan, damai dengan yang lain…… membuang amarah, kebencian, kepicikan. DAN BERBEDA DENGAN DUNIA.

DI tengah-tengah orang-orang ingin menjadi aktor Korea, saat penerimaan diri kita harus menjual identitas Kristen. Paulus katakan Jangan kejar hal-hal itu, kejarlah hal SORGAWI!