Lukas 11:14-23
Dalam dunia ini ada dua kekuatan supranatural yang besar, yaitu kuasa Allah dan kuasa ibils. Bicara tentang Allah saya pikir kita sudah jelas bahwa Ia adalah pribadi yang Kudus dan “mono”, sedangkan kalau iblis, tidak sedikit orang dibingungkan dengan perbedaan antara iblis dan setan. Dalam penjelasan rec.or.id masalah tersebut dijelaskan secara singkat dan tepat bahwa saya, Setan (satanas) dan Iblis (diabolos) adalah sinonim, yaitu ular tua (bdk. Kej 3). Pemunculan kata satanas maupun diabolos secara konsisten dalam bentuk tunggal turut memperkuat hal ini. Jadi, sebutan “Setan” atau “Iblis” sebaiknya ditujukan pada pimpinan tertinggi roh-roh jahat. Dalam artian, Setan dan Iblis adalah sosok yang sama.
Lalu siapakah Beelzebul yang dimaksud?
Pada konteks bacaan kita, Yesus setelah mengusir roh jahat yang mengakibatkan kebisuan pada seseorang, terjadilah perbincangan di antara mereka yang menyaksikan mujizat itu. Hal yang menarik adalah topik perbincangan itu mengarahkan kuasa yang Yesus keluarkan saat pengusiran terjadi. KUASA BEELZEBUL!!
Identitas diri Beelzebul
Beelzebul adalah nama lain untuk Iblis atau Setan. Sebutan ini hanya muncul di Alkitab (Mat 10:25; 12:24, 27; Mar 3:22; Luk 11:15, 19, 19). Dari sisi asal-usul, Beelzeboul dikaitkan dengan dewa orang Filistin yang disembah di Ekron (2 Raj 1:2-3, 6). Dalam perkembangan selanjutnya, nama ini sudah umum dikenakan pada penguasa tertinggi dari kerajaan kegelapan. Jadi, Beelzebul, Lucifer, Iblis, dan Setan adalah sinonim. Dengan mengambil kata “Beelzebul” yang diartikan sebagai “tuan rumah” (BEEL sama dengan kata Ibrani “BAAL” yang berarti “tuan”; dan kata ibrani ZEBUL yang berarti “rumah”), maka artinya jelas bahwa setan selalu ingin menguasai kehidupan seseorang secara mutlak.
Yesus menjawab topik perbincangan tersebut dengan dua pernyataan, yaitu,
a. Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa (ayat 17)
Pernyataan Yesus ini bertujuan mengarahkan pikiran pendengar dengan logika yang tepat. Iblis begitu kuat dan pintar, jikalau di antara mereka saling mengusir bagaimana mungkin kerajaan mereka bisa bertahan hinga saat ini? Dalam kesempatan ini Yesus hendak mengatakan bahwa kuasa yang Ia pakai menyatakan:
- Diri-Nya sebagai seteru iblis. Yesus memaksudkan adalah kuasa Allah dengan sekalian menyatakan bahwa kuasa Allah jauh lebih kuat daripada kuasa Iblis. Dengan demikian, Yesus menyatakan bahwa kuasa penghulu setan takluk dalam kuasa Anak Allah.
- Diri-Nya sebagai Anak Allah. Ayat 19 jelas menyatakan bahwa jikalau mereka mengatakan Ia mengusir setan dengan kuasa setan, lalu anak-anak mereka akan mengusir setan dengan kuasa siapa? Pernyataan Yesus terkait dengan kata “penghulu setan” yang dilontarkan oleh orang banyak di ayat 15. Kita perlu menjawab retorika Yesus dengan mengatakan bahwa kita mengusir setan dengan kuasa-Nya, kuasa Yesus seperti yang tertera dalam Markus 16:17.
b. Kerajaan Allah sudah datang kepadamu (ayat 20)
Pengusiran dalam bagian ini juga hendak menyatakan bahwa kerajaan Allah sudah berada di tengah-tengah mereka. Tanda-tanda ini sebenarnya sudah dinyatakan Yesus kepada Yohanes atau sebelum peristiwa bagian ini terjadi. Tanda-tanda tersebut dapat ditemukan pada catatan Matius 11:2-5, “Pergilah dan katakan kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Jelas dari jawaban Tuhan di atas Ia ingin menekankan bahwa tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda ke-Mesiasan-Nya, tanda-tanda di mana kuasa Allah dinyatakan. Tanda-tanda tersebut berulang kali dinyatakan Tuhan, misalnya ketika Ia telah mengusir dari seseorang setan yang membisukan, Ia berkata: “…jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang padamu.” (Lukas 11:20).
Ayat 21-22 dijelaskan oleh Yesus mengenai yang kuat dan lebih kuat. dalam konteks ini kita perlu memahaminya dengan mengaitkan yang kuat sebagai setan dan yang lebih kuat sebagai diri-Nya. Jadi Yesus pun mengakui bahwa setan itu kuat namun Ia lebih kuat lagi daripada setan. Kuatnya setan tentu dikaitkan dengan kekuatan kita yang kerapkali kalah dengan kuasa setan, sedangkan kuasa Allah dapat dipakai untuk melawan kuasa dan kekuatan setan.
Ayat 23 merupakan tujuan pembahasan dari ayat 17-22, bahwa Yesus mengajak mereka untuk bersama dengan Dia tanpa keraguan kalau kuasa Allah adalah kuasa yang maklukkan kegelapan.
Dalam bagian ini juga membuka pemahaman kita bahwa kehidupan manusia tidaklah bisa “netral”, namun harus berpihak, keberpihakan mana yang kita pilih? Tuhan atau iblis?
Kiranya Tuhan menolong kita dalam menjalani kehidupan iman kita.