naik

Lukas 24:36-49
Dipanggil untuk Bersaksi

Pendahuluan

Suatu saat seseorang murid mengetuk pintu gurunya di sebuah sekolah. Rupanya sang murid yang tergopoh-gopoh masuk kerumah gurunya dan minta disembunyikan karena ia baru saja tabrak lari. Massa sedang mengejarnya. Sang guru menulis di blognya bahwa saat itu ia melihat wajah yang penuh ketakutan, suasana dingin tetapi sang murid berkeringat hebat, tak dapat berbicara jelas, kaki dan tangannya bergetar padahal malam terasa tenang dan diam.

Ketakutan!! Itulah gambaran para murid dalam rumah terkunci, bagaimana tidak, mereka adalah sekelompok orang yang sedang dalam pengejaran. Jantung mereka berdetak kencang sekalipun tidak ada satupun yang melakukan aktifitas. saudara kalau harapan manusia telah pupus, hidupnya akan berganti putus asa, semangatnya yang kemarin terbakar sekarang pudar dan matanya hilang kilaunya.

2 murid yang baru saja bertemu Yesus tiba-tiba memcah kehinangan ruangan bahwa mereka bertemu Tuhan. Sontak berita itu menjadi viral di antara mereka, namun, pembicaraan dalam ayat 36 adalah “masa sih? pasti kamu mimpi”, pasti kamu berhalusinasi”. Yesus itu nampak jelas mati di depan mata kita, semua orang memastikannya bukan?

Lukas menulis bahwa Yesus tiba-tiba muncul di tengah mereka dan … Ia katakan “kenapa kamu terkejut dan kenapa hatimu ragu-ragu?…

Yesus itu muncul untuk menunjukkan bahwa Ia benar Hidup.

Yesus selalu membuat pembaca alkitab merasa ada sesuatu yang baru. KelahiranNya dari seorang wanita tanpa sebuah persetubuhan – Ketika dunia tersesat menerjemahkan kasih, kasih Yesus membuat semua orang terbelalak.Dan ketika semua oragan tubuh berhenti berfungsi, Ia membangunkan tubuh yang rusak.
Itu sebabnya ia bertanya: Mengapa kamu ragu?
Adegan saat itu tidak terbayang, semua pandangan terfokus sambil pikiran berjalan kemana mana. Gua mimpi atau berhalusinasi, atau apa??
Ayat 39: Hai rabalah dan jamalah Aku. Yesus memberi mereka kaki dan tanganNya…….Ada lobang di sana, lobang yang mereka lihat dan terekam sempurna dalam pikiran mereka, karena saat paku itu ditancap, Yesus berteriak kesakitan membahana pada semesta.

Bukan hanya tangan dan kaki – Yesus minta ikan goreng, bukan karena Ia lapar, tetapi sebuah penegasan sempurna untuk menunjukkan “Ia benar-benar hidup” dan anda tidak sedang bermimpi.

Saudara, Yesus yang sama juga ada di sini, dan seharusnya dengan iman percaya Ia di sini membuat kita tidak lagi kuatir masa di didepan kita

Ilustrasi : Beberapa pelajar membicarakan tentang pengarang-pengarang besar di masa lalu. Lalu seseorang bertanya, “Bagaimana jika Milton tiba-tiba masuk ruangan ini?” “Ah!” jawab yang lain. “Kita akan menghormatinya dan memberi perhatian lebih karena ia hanya menerima sedikit pengakuan semasa hidup.” Orang ketiga berkomentar, “Bagaimana jika Shakespeare yang datang? Tidakkah kita semua akan berdiri dan memproklamirkannya sebagai Raja Penyair?” Kemudian seseorang memberanikan diri berkata, “Dan, jika Yesus Kristus yang datang?” Mereka terdiam cukup lama, sampai akhirnya seseorang berkata, “Tapi teman-teman, Dia kan ada di sini!”

2. Katakan kebangkitan Yesus kepada Semua orang

4 Injil sepakat menuliskan akhir dari injil mereka dengan “jadilah saksi Yesus” Bahkan Paulus serta rasul yang lain melakukan hal itu sebagai inti topik pembicaraan mereka. Bahkan Paulus pernah katakan “Baik atau tidak baik waktunya beritakanlah Injil”. Injil adalah kabar kebangkitan Yesus dan kemenangan bagi setiap kita.
Kalau mendengarkan “beritakan injil” tidak sedikit orang menarik diri bukan? Bukan bagian saya, kalau bicara politik, kalau share yang lucu2, kalau debat tentang teknologi, apalagi kalau kritik-kritik kasi saya akan kubuat orang lain pusing 7 keliling, karena saya mantan komentator. Tapi kalau bicara Yesus jangan saya deh…..
Semuanya dapat kita bicarakan, namun ada satu PERINTAH yang pasti yaitu “beritakan injil!”. Tidak ada alasan untuk menutup mulut ketika ada kesempatan bicara tentang Yesus. saudara tidak perlu membahas sejarah gereja, membahas teologia kemakmuran atau eksegesis ayat dengan bahasa Yunani serta Ibrani. cukup ceritakan pengalamanmu berjumpa dengan Yesus, dengan bahsa sederhana bahkan anak kecilpun mengerti apa yang engkau katakan.

Ilustrasi : Seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Huxley (1825-1895) sangat giat mendukung teori evolusi, sehingga ia mendapat sebutan “anjing buldognya Darwin”. Sebagai seorang agnostik, ia percaya bahwa agama adalah takhayul yang berbahaya.

Pada suatu hari Huxley bertanya kepada seorang kristiani yang sangat taat, “Apa arti imanmu bagimu?” Orang itu tahu kalau Huxley adalah orang yang skeptis. Ia diam sejenak, kemudian menjawab, “Anda sangat berpendidikan, dan Anda bisa menentang apa pun yang saya katakan.”

Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia menjadi seorang kristiani. Maka dengan tulus hati, orang itu menceritakan arti Yesus bagi dirinya. Huxley begitu tersentuh sehingga ia tidak mampu mendebatnya. Ia berkata dengan sungguh dan tulus, “Saya kagum akan iman Anda kepada Yesus.”

Mengapa Yesus memerintahkan kita untuk bersaksi? Bukan agar banyak yang “like” dengan jempol seperti di FB atau instagram. Namun, orang lain bisa hidup memiliki harapan dalam hidupnya.

Ilustrasi : Grant Murphy adalah seorang pria aktif dari Seattle yang melakukan segalanya serbacepat. Bermalas-malasan dan bersantai di pantai bukanlah sifatnya. “Orang bahkan menyebutnya hiperaktif,” kenang seorang teman.

Namun, penyakit multiple sclerosis menghambat gerak Grant. Mulanya ia membutuhkan kruk untuk berjalan berkeliling. Lalu ia hanya bisa duduk di kursinya. Dan akhirnya, ia tidak mampu bangkit dari ranjang.

Menjelang akhir hayatnya, ia hampir tidak dapat berbicara. Namun, temannya teringat bahwa “ia selalu menampakkan sukacita dan syukur, dengan pengharapan untuk senantiasa berada dalam hadirat Tuhan”. Sebelum meninggal, Grant membisikkan Roma 15:13 kepada temannya. Ia mengulang kata-kata “dalam iman kamu”, lalu menambahkan, “Aku tak dapat melakukan apa pun sekarang.”

Allah melakukannya bagiku!  Banyak manusia dalam kondisi yang sulit, katakan tentang Yesus agar merekapun bangkit!