loving-god-loving-people-960x480-960x480

BERSAMA MENGUKIR NARASI CINTA BAGI BANGSA

Nats : Ulangan 10:12-22; Markus 12:28-34

Pendahuluan

Selamat ulang tahun ke 30 GKI: “Kiranya makin mengasihi Allah dan sesama”

Saudara, kedua bacaan kita di atas adalah pararel dan sangat menegaskan hal-hal yang harus dilakukan oleh setiap manusia Kristen.  Dalam kitab Ulangan dan Markus di atas sama-sama memiliki fokus berita dan bagian Firman itu mengajak umat untuk:

1. Takut akan Tuhan, beribadah dan mengasihi Tuhan (Ulangan 10:12-13; Markus 12:30)

Pada saat Musa menyerukan teks Ulangan 10:12-22 ini, kondisi dan situasi orang-orang Israel berada dalam spiritualitas yang baru saja menyembah patung buatan mereka, seruan ini bermaksud agar mereka kembali dalam jalan kebenaran, karena mereka telah terhilang dari hadapan Allah.  Sama halnya Yesus ketika menjawab pertanyaan orang Saduki dalam Markus 12:28-34, Yesus menginginkan agar mereka yang terhilang kembali dalam jalan kebenaran Allah.

Inti dari bagian pertama ini adalah kembali mengasihi Allah. Bagian ini menyatakan bahwa Allah adalah pribadi yang tertinggi dan perlu diprioritaskan oleh manusia.  Mengapa Allah menempati bagian yang pertama? Dalam Ulangan 10:17, Musa menyatakan identitas Allah sebagai pribadi yang sempurna, bahkan ia menegaskan bahwa Allah kita lebih tinggi daripada allah-allah yang lain.  Senada dengan hal itu, Yesus dalam PB menjawab orang Saduki bahwa, yang utama dalam hidupmu adalah “mengasihi Tuhan (Markus 12:30)”.

Pertanyaan yang paling besar kepada kita adalah, apakah kita telah mengasihi Tuhan? Apakah kita telah berjalan sesuai dengan Firman-Nya?  Bagaimana perwujudan kasih yang telah kita persembahankan kepada Tuhan?  Jalan mengasihi Tuhan harus lebih dahulu “melepaskan diri kita”, bahasa Musa dalam ayat 16, adalah “sunat hatimu”. Artinya, membersihkan hidup kita dosa dan mengenakan Kristus dalam hidup kita.  Mengenakan pikiran dan perasaan yang terdapat pada Kristus (Fil 2:5).

2. Mengasihi Tuhan diwujudnyatakan dengan mengasihi sesama (Ulangan 10:18-22; Markus 12:31)

Baik Musa maupun Yesus, setelah menyatakan hal utama adalah mengasihi Tuhan, mereka kemudian melanjutkan dengan perintah mengasihi sesama manusia.  Musa mengatakan dalam ayat 18, bahwa bentuk kasih Allah kepada dunia ini adalah mengasihi manusia terutama orang asing yang kesulitan pakaian dan makanan. Yesus mengatakan dalam ayat 31, kasihilah mereka seperti dirimu sendiri. Hal tersebut, berarti mewujudkan kasih terhadap sesama adalah tindakan  wajib apabila kita menyatakan diri sebagai pribadi yang mengasihi Tuhan.  Hal tersebut dikarenakan, hukum Taurat adalah sebuah kesatuan yang diberikan Allah kepada umat-Nya.

Bagaimana bentuk kasih yang harus kita berikan kepada sesama?  Ada 2 model yang ditunjukkan oleh alkitab, yaitu:

a. Model orang Farisi dan ahli Taurat : Sangat ketat dengan Taurat, memegang perintah penting itu membuat mereka merasa hebat dan eksklusif, lebih tinggi daripada bangsa-bangsa lain.  Taurat menjadikan mereka tali pengukur bagi orang lain sehingga seringkali menjadi hakim bagi sesama mereka.

b. Model Yesus Kristus : Ia tidak menghilangkan Taurat tetapi ia menggenapinya.  Dengan cara apa? Melihat Taurat sebagai anugerah yang harus dilakukan dengan mengasihi orang lain.  Yesus tepat melakukan Taurat itu karena Ia mengerti maksud dan tujuan Taurat Tuhan, agar kedamaian dan keteraturan terjadi di tengah-tengah dunia yang hiruk pikuk ini. Karenanya, Yesus adalah contoh sempurna dalam hal mengasihi Tuhan dan sesama.

Yesus adalah gambaran Allah yang datang ke tengah-tengah dunia memberikan diri-Nya untuk manusia, pribadi yang peduli dengan kemiskinan, air mata, keadilan, dan Yesus memperjuangkan semua itu untuk hidup manusia menjadi lebih baik.

Penutup

Apakah GKI adalah kapal Tuhan di tengah-tengah gelombang dunia?  Kapal yang penuh doa dan penyembahan kepada Tuhan dan mengangkut obat-obatan dan pakaian untuk diberikan kepada mereka yang terhilang juga terluka?  Apakah saudara dan saya ada bersama-sama di kapal itu dengan arah dan tujuan yang benar?  Marilah saudara kita merapatkan barisan untuk memuliakan Tuihan melalui tindakan kemanusiaan dengan Yesus sebagai contohnya.  SELAMAT ULANG TAHUN KE 30 GKI. TUHAN MEMBERKATI.