Nats: Ayub 38:1-11 ; 2 Korintus 6:1-13; Markus 4: 35-41
Ayub. 38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub 38:2 “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? 38:3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki ! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 38:4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi ? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian ! 38:5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? –Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? 38:6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya 38:7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? 38:8 Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? 38:9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; 38:10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; 38:11 ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!
Note : Allah yang Berkuasa mengetahui dengan pasti mengenai waktu yang paling tepat untuk menyelamatlkan. Dengan demikian janganlah seseorang mencoba menasehati dan menetapkan waktu untk Tuhan menolong.
2 Korintus 6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah , yang telah kamu terima. 6:2 Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. 6:3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. 6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran , 6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; 6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; 6:7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela 6:8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, 6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; 6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin , namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu. 6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. 6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu. 6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik–aku berkata seperti kepada anak-anakku–:Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Note : Pada Tuhan ada masa yang paling tepat untuk menolong anak-anakNya. Tugas kita hanyalah terus percaya dan melayaniNya.
Markus 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Note : Percayakan semua hidupmu kepada Tuhan dan berserulah kepadaNya maka Ia akan bertindak dalam badai kehidupan anak-anakNya.
Pendahuluan
Tanggal 28 Juni 2005, saya bertolak dari Talaud ke Manado bersama rombongan Misi salah satu gereja. Pada malam hari di atas kapal cukup besar itu kami diombang ambingkan ombak karena hujan, petir dan badai datang bersamaan. Terasa luar biasa takutnya dan sempat berpikir, andaikata kapal ini mengalami musibah maka kami semua dipastikan mati, lautan lepas yang sangat gelap dan jauh sekali dari daratan.
Perasaan was-was dan takut juga dialami oleh murid-murid Yesus. Walau lokasinya di danau namun mereka berada di tengah danau seluas 166 KM dan sedalam 43 M. Walaupun danau tidak seluas lautan, namun perhatikan dialog para murid, “tidak perdulikah Engkau kalau kita binasa?” Ucapan mereka jelas nampak bahwa kondisi dan situasi sedang berbahaya, dan nyawalah taruhannya.
Dalam situasi seperti itu, di kepung badai dari segala arah, apa yang dapat saudara dan saya lakukan? Kadangkala kita mampu mengatasi persoalan hidup kita dengan mudah, namun ada masa kita tidak mampu sama sekali! SIMON dan ANDREAS, nelayan dari masa kecil di danau Galilea, seluk beluk dan tanda alam menjadi pengetahuna mereka, namun mereka pun tidak dapat menerka secara tepat kapan badai akan datang.
Saat langit menjadi gelap, alam memutuskan bermusuhan dengan mereka, mulai mereka memegang apa pun yang ada di sekitar mereka untuk menahan kestabilan diri agar tidak terjatuh di dek perahu juga di danau. Mereka berusaha bertahan dengan harapan, “Badai cepat berlalu”. Harapan tidak sejalan dengan kenyataan, Kasak kusuk terjadi di atas perahu, suara teriakan saling berkoordinasi, namun petir dan angin membuat suara mereka tertelan bumi. Yesus masih tertidur pulas dalam kecapainnya, eh eh…..sebentar lagi air akan masuk ke dalam perahu, situasi gawat, perkiraan selamat NIHIL.
Dalam situasi itulah mereka meneriakkan “Guru, tidak pedulikah” kalau kita akan binasa? Kisah ini menjadi menarik, karena:
1. Dalam Badai Mereka Lupa Siapa Yesus
- Penyakit lupa seringkali menjadi bagian hidup manusia, termasuk melibatkan Tuhan dalam setiap rencana manusia. Karenanya, dalam beberapa bagian alkitab, secara khusus, Yakobus menuliskan, “libatkanlah Tuhan dalam rencanamu”.
- Pada bacaan kita yang kedua, Paulus mengingatkan, bahkan dalam penderitaan dan kesukaran tetaplah bertahan dengan mengingat kasih karunia Allah dalam hidupmu.
- Karena situasi yang sukses dan baik, sebagian besar manusia dapat memuji Allah, namun ketika situasi berubah dari terang menjadi gelap, manusia panik dan lupa bahwa ada Tuhan yang dapat diandalkan.
- Situasi ini pun nampak dalam kehidupan spiritulitas Saul ketika FIlistin mengepung Israel. Ia lupa bahwa Allah pernah menolong mereka dari bangsa Mesir, yang jauh lebih kuat dan besar daripada Filistin.
- MASALAH MEREKA ADALAH BERALIHNYA SEBUAH FOKUS!
Murid Yesus lupa bahwa Yesus lebih besar daripada badai. Mereka telah melihat ikan-ikan danau Galilea taat kepadaNya, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit. FOKUS MEREKA DARI YESUS PINDAH KEPADA BADAI.
- Orang yang menangis dan lelah dalam kehidupan ini seringkali bertanya, “dimanakah Engkau Tuhan?”, bukan “Karya apalagi yang Engkau lakukan?” – “GURU, tidakkah Engkau peduli”?
- Ini menghentak Teologi – Mereka lupa jikalau Allah tidak peduli, Ia takkan datang bagimu dan bagiku, jikalau Allah tidak peduli, inkarnasi tidaklah akan terjadi, jikalau Allah tidak peduli, maka tidak ada salib dan penebusan-Nya. Jikalau Allah tidak peduli, Ia takkan tidur di kapal itu dekat dengan para murid.
Mengapa engkau takut? Mengapa engkau tidak percaya?
2. Dalam Badai Tuhan Memperkenalkan DiriNya
- Ketika para murid mengangkat tangan mereka, Tuhan turun tangan, Ia bangun dari tidurNya, berdiri ditengah badai, mengangkat kedua belah tangan-Nya, dan berkata : “Diam, tenanglah”!!
Para murid bertanya : Siapakah gerang orang ini, obak dan badaipun tunduk padaNya?
a. Pencipta dan penguasa alam semesta
Yesus menunjukkan pada muridNya bahwa IA adalah Allah, yang berkuasa yang diceritakan oleh kesaksian Yohanes pembaptis, bahwa Firman itu menjadi manusia dan diam di antara kita. Bacaan kita yang pertama : Karena itu siapa yang dappt menasehati Tuhan? Ia yang meletakkan dasar buni! Pencipta alam raya.. Di tengah danau Ia membiarkan manusia bergulat dengan persoalnnya, biarkan petrus dan andreas memakai ilmu nelayannya, tetapi mereka harus tahu bahwa pengetahuan dan apa yang engkau punya tidak dapat menyelamatkan hidupmu.
b. Allah yang peduli dengan hidupmu
Orang benar tidak dibiarkanNya tenggelam mati. Ia Allah yang peduli, bukan hanya masalahpersoalanmu, tetapi juga kemandirian imanmu. Ia tidak memanjakanmu, tetapi Ia mengajar agar kita percaya padaNya,dan untuk belajar percaya, kita membutuhkan pencobaan pencobaan dalam hidup ini. Ketika kita sudah berjalan benar dan pencobaan itu datang, Paulus katakan pada bacaan kedua kita, tetaplah PERCAYA bahwa Ia hadir dan mengasihimu.
Ilustrasi : Seorang Ibu membesarkan anaknya sendirian, setelah suaminya pergi dari hidupnya. Suaminya tidak memberikan warisan, melainkan hutang yang banyak. Ia mengampuni suaminya, namun masalah tidaklah selesai dengan pengampunan itu. Ada hutang yang besar yang harus ia bayar dan suaminya lari entah ke mana. Ia tetap ke gereja, beribadah, melayani Tuhan. Teman-temannya mengejek dia, Tuhanmu ke mana? udahlah tinggalkan imanmu…..Kontrakannya habis dan harus pulang ke desa tinggal di rumah reok yang dahulu telah ia tinggalkan. Hutangnya masih saja tidak berkurang. Tapi saudara…..Imannya pun tidak berkurang…..Rumahnya di desa telah menjadi sarang burung walet….APakah Allah tidak peduli denganmu? Allah mengirim gagak untuk memberi makan Elia, Allah memberikanmu tubuhNya untuk mati tersalib, bahkan ketika manusia tidak pernah berpikir bahwa ALlah yang kudus datang menyapa manusia, Allah datang untuk menyapamu!!
Jangan lupa sampai kapanpun bahwa Allah itu Hidup ……. Allah itu peduli ….. Hanya kita butuh percaya kepadaNya…….SAMPAI KITA MAMPU KATAKAN “MENGAPA AKU HARUS TAKUT? KARENA AKU PERCAYA PADANYA!