Sahabatku

Sahabat 

Macam-macam model sahabat:

a.Possessive (Possess) – sahabat parah dan cowok paling jengkel
b.Menghilang saat dibutuhkan – Suka sama dinikmati, susah? hehehe (Pria paling nda suka cewek yg sulit dihubungin)
c. Membanding-bandingkan : Suka dibandingkan dgn org lain? Anak-anak aja kagak suka! Cewek, pria selalu kayak gitu…Sabar yah
d. Fast!! Itu sebabnya, sahabat cowok bisa ninggalin kamu demi Fast and Furios 7. Makanya jgn telat melulu, apalagi kalao make up.
e. Dalam persahabatan, pria dan wanita beda. Satu bela sampe mati, yg salah jadi bener, biar masalah lipstic diributin. Yang pria, rada cuek, kecuali hal prinsip. Sahabat cewek masuk WC aja bisa bareng. Pria? wek!
f. Cara gosip beda: Laki untuk makin akrab, wanita memang penasaran. jadi kalau pria ceritaiin org sama cewek, jangan ditanggapin dalam. Malah ia jadi ngeri liat dirimu!

Dari hal kecil di atas, sahabat adalah sosok yang mempengaruhi kita dalam kehidupan ini. Bayangkan saja, tempatmu bersama, pengganti sebagian waktumu dengan ortu, dan sahabat adalah yang engkau percaya. Bahkan sakit hati terbesar dan terdalam kalau pengkhianatan itu dilakukan sahabatmu. Dalamkan arti sahabat?

Saking dalamnya, gimana kalau salah bersahabat? Atau justru kita bukan sahabat yang baik?

Apa kata Alkitab?
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)” X “Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya.” (Amsal 19:4)
Persahabatan sejati tidak didasarkan pada syarat- syarat yang berubah-ubah.
Justru tanpa syarat : Prinsipnya adalah, walaupun bukan karena !
friend [sahabat] dalam bahasa Inggris berasal dari akar kata yang sama dengan freedom [kebebasan] X Possessive
Bebas menjadi diri sendiri (be your self) to be like Jesus!
SAHABAT SEJATI MENDORONG KITA
UNTUK LEBIH DEKAT DENGAN KRISTUS
Kesimpulan:
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13:20), karena “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33).